Penggunaan Mangle Untuk Load Balance dan Queue Tree (Management Bandwith) Terbaru 2017 - BUKAN BLOG TKJ

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Friday, October 6, 2017

Penggunaan Mangle Untuk Load Balance dan Queue Tree (Management Bandwith) Terbaru 2017

Assalamualaikum , selamat siang selamat menjalankan aktifitas masing-masing ya agan-agan :D jangan lupa sholat + makan siang :) , kali ini admin akan share bagaimana sih caranya membagi bandwith menggunakan router mikrotik :) , pada menu "Queues" di mikrotik ada berbagai macam pilihan seperti "Simple Queues Interface queue ,  Queue tree dan Queue types ". kali ini admin akan membahas  cara membuat management bandwith dengan Queue tree , tapi sebelum itu kita harus membuat Mangle  pada Firewall terlebih dahulu , ayok langsung saja ke TKP :) .
Mangle pada Firewall mikrotik dapat digunakan untuk manandai packet data. Tanda (marking) tersebut bisa digunakan pada fitur lain seperti Filter, Routing, NAT, ataupun Queue. Pada implementasi di lapangan mangle bisa digunakan untuk melakukan loadbalance, Router yang melakukan loadbalance biasanya merupakan router Utama yang juga digunakan untuk melakukan management bandwidth.

Contoh implementasi kali ini seumpama ada 2 jalur koneksi ke arah internet, dan jaringan lokal tidak hanya memiliki satu jaringan saja melainkan lebih dari 1. 
Loadbalance merupakan teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang agar trafik dapat berjalan optimal dan tidak ada overload pada salah satu jalur koneksi. Salah satu teknik Loadbalance adalah PCC (Per Connection Classifier). Dengan menggunakan fitur PCC kita bisa mengelompokkan trafik koneksi yang melewati ataupun masuk ke router menjadi beberapa kelompok. Router akan mengingat jalur gateway yang dilewati pada awal trafik koneksi sehingga paket selanjutnya yang masih berhubungan akan dilewatkan pada jalur yang sama dengan sebelumnya.

Pada beberapa referensi sebelumnya load balance PCC di contohkan hanya didistribusikan pada 1 jaringan LAN saja. Pada Artikel ini kami akan mendistribusikan koneksi 2 Wan ke dalam 2 WAN(seperti topologi).

Untuk memudahkan dalam melakukan pembuatan rule mangle agar tidak terlalu banyak mangle yang dibuat, manfaatkanlah fitur interface-list. 
Setelah mengelompokkan interface-list saatnya melakukan loadbalance menggunkan metode PCC. 
Dari beberapa rule di atas, yang pertama kali dilakukan adalah memberikan action accept pada trafik lokal agar trafik lokal tidak ditandai sebagai koneksi ke jaringan internet. Kemudian memberikan tanda terhadap trafik dari ISP 1 maka akan di kembalikan lagi trafik baliknya lewat ISP1 begitu juga jika ada trafik dari ISP2. Selanjutnya adalah metode load balance PCC. Dan Mangle selanjutnya adalah memberikan tanda terhadap trafik agar bisa dilakukan routing.

Mark-route yang sudah dilakukan, masukkan dalam Routing sehingga trafik yang sudah di tandai untuk ISP1 akan lewat gateway ISP1 dan Trafik dengan tanda ISP2 lewat gateway ISP2. 
Loadbalance sudah selesai, masalah terakhir adalah bagaimana melakukan management bandwidth-nya. Skema yang akan diterapkan adalah membagi bandwidth dari total 2 layananan internet tersebut ke dalam 2 jaringan LAN.

Tentu jaringan LAN tersebut berada pada interface yang berbeda sehingga dalam kasus ini bisa menggunakan Parent Global pada Queue tree RouterOS v6.x, namun perlu mangle yang lebih spesifik untuk membedakan trafik upload dan download, sebab parent=global berada pada setiap out-interface pada packet flow ROS v.6.x. 
Agar lebih simple sebaiknya pisahkan mangle untuk queue tree dari mangle yang digunakan untuk melakukan Loadbalance. Dengan kata lain buat mangle baru khusus untuk melakukan Queue tree. 
Queue Tree dapat dibuat dengan metode hirarki parent dan child. Maka parent menggunakan max-limit sesuai akumulasi 2 layanan internet yang dimiliki. Sebagai contoh pada kasus ini setiap ISP memberikan bandwidth 512k. 
Kemudian child bisa menggunakan kombinasi dengan PCQ di Queue Type-nya untuk memberikan pembagian secara merata jika di setiap LAN ada banyak user di dalamnya. 

Sehingga kedua LAN bisa berbagi bandwidth dengan metode HTB tanpa mepertimbangkan trafik tersebut melewati gateway ISP yang mana. 
Jika LAN 1 tidak menggunakan bandwidth maka bisa digunakan oleh LAN 2, begitu pula sebaliknya. Jika kedua Online secara bersamaan akan dibagi sama besar. 

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here